cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm

Seberkascahaya melewati celah tunggal yang sempit, . Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm tegak lurus pada kisi difraksi. Panjang gelombang 600 nm dilewatkan pada sebuah kisi sehingga . Panjang gelombang sinar sebesar 500 nm. Jadi panjang gelombang cahaya monokromatik sebagai berikut. Cahayamonokromatik dengan panjang gelombang 600 nm jatuh pada celah ganda. jarak layar terhadap celah sejauh 100 cm. jika jarak antara terang pusat dengan gelap pertama 2 mm, maka jarak kedua celah adalah: 0,15 mm. 0,80 mm. 0,60 mm. 1,25 mm. Jawabannya adalah a. 0,15 mm. Jarakantara kedua celah adalah 0,6 mm. Jarak antara layar dengan kedua celah adalah 60 cm. Pola interferensi yang terjadi pada layar adalah berupa garis terang dan gelap yang dipisahkan oleh jarak yang sama. Jika jarak dua garis terang berdekatan adalah 0,2 mm, tentukan panjang gelombang cahaya yang digunakan. Pembahasan Diketahui : Seberkassinar sejajar monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm mengenai celah sempit selebar d. Agar pola difraksi orde gelap kelima terjadi pada sudut 37 0, besar d adalah . a. 5 x 10-6 cm. b. 5 x 10-5 cm. c. 5 x 10-4 cm. d. 5 x 10-3 cm. e. 5 x 10-2 cm. Pembahasan: Diketahui: λ Diseprsijuga berarti peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Site De Rencontre Belge Et Gratuit. - Dikutip dari Demonstrational Optics 2007, interferensi optik merupakan bukti langsung dari sifat gelombang cahaya, yang mana prinsip interferensi gelombang cahaya awalnya bermula dari eksperimen celah ganda oleh Thomas Young. Untuk memperoleh pemahaman lebih jelas mengenai interferensi cahaya, mari simak dan kerjakan contoh soal di bawah menentukan panjang gelombang sinar monokromatik digunakan percobaan Young. Diketahui jarak antara kedua celahnya adalah 0,3 mm, jarak celah ke layar 50 cm, dan jarak garis gelap ke-2 dan garis gelap ke-3 pada layar 1 mm. Tentukan panjang gelombang sinar monokromatik tersebut! Diketahui Lebar celah d = 0,3 mm = 3 × 10^-4 mJarak celah layar l = 50 cm = 0,5 mJarak gelap ke-2 dan gelap ke-3 Δy = 1 mm = 10^-3 m Baca juga Pengertian dan Jenis-Jenis Interferensi Cahaya Ditanyakan Panjang gelombang λ Penyelesaian λ = dΔy/lλ = 3 × 10^-410^-3/0,5λ = 6 × 10^-7 mλ = 600 nm Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Artikel ini menjelaskan tentang konsep dan jenis dari Interferensi cahaya. — Hai, guyss, siapa di antara kamu yang pernah bikin gelembung dari sabun waktu mandi? Ayo ngakuuu… Nah, kalau pernah, pasti kamu melihat ada warna seperti warna pelangi di gelembung sabunnya, kan? Atau, apa kamu pernah melihat pola terang gelap dari cahaya saat menyinari celah sempit dengan senter? Ternyata kedua peristiwa ini ada hubungannya dengan Fisika loh. Fenomena itu dapat terjadi, salah satunya karena adanya interferensi cahaya, guys. Wah apa tuh interferensi cahaya? Yuk kita kenalan dulu! Interferensi cahaya adalah keadaan saat dua gelombang cahaya atau lebih berpadu dan membentuk gelombang cahaya gabungan. Syarat terjadinya interferensi cahaya ini adalah gelombang-gelombang cahayanya berasal dari sumber yang koheren, sehingga, amplitudo, panjang gelombang, dan frekuensi yang sama, serta beda fase yang selalu tetap. Di sini kita akan ngebahas interferensi celah ganda yang ditemukan oleh Young dan interferensi pada lapisan tipis ya! Kita bahas satu persatu, yukk! Pertama-tama, cahaya melewati satu celah. Selanjutnya, cahaya melewati dua celah sempit. Saat cahaya melewati dua celah sempit, gelombang cahaya akan saling berpadu dan membentuk gelombang cahaya gabungan. Hal ini disebabkan karena gelombang-gelombangnya menempuh panjang lintasan yang berbeda. Nah, perbedaan panjang lintasan ini mengakibatkan gelombang-gelombang mengalami perbedaan fase dan menciptakan pola interferensi. Perbedaan fase ini ada yang saling menguatkan, sehingga menghasilkan interferensi konstruktif, dan ada yang saling melemahkan, sehingga menghasilkan interferensi destruktif. Oke, supaya lebih jelas, lihat gambar ini dulu, deh. Nah, interferensi konstruktif dan destruktif ini ternyata akan menghasilkan dua pola yang berbeda, yaitu terang dan gelap. Interferensi cahaya juga punya rumus, lohh. Jadi, kalau kamu lihat pada gambar di atas, S1 sinar 1 dan S2 sinar 2 dipisahkan oleh jarak d. Untuk mencapai titik P paling atas di layar, S2 harus menempuh lintasan yang lebih panjang daripada S1. Di sini terbentuk suatu sudut antara sinar ke layar. Nah, ingat beda lintasan berpengaruh terhadap fase dan juga interferensi cahaya. Karena perbedaan fase antargelombang akan menghasilkan kelipatan genap atau ganjil yang akan menentukan jenis interferensi itu sendiri. Jadi, bisa disimpulkan rumus beda lintasannya, yaitu d sin θ. Kalau hasil beda lintasannya adalah nol atau kelipatan bulat lainnya dari panjang gelombang, berarti terjadi interferensi konstruktif, sehingga kondisi yang terlihat pada layar adalah terang. Tetapi, jika hasil beda lintasannya adalah kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang λ/2, 3λ/2, 5λ/2, … , berarti terjadi interferensi destruktif, sehingga kondisi layar akan menjadi gelap. Contoh soal 1. Seberkas cahaya melewati dua celah sempit dengan jarak 0,5 mm. Dua celah tersebut diletakkan 2 m dari sebuah layar. Jika panjang gelombang 650 nm, maka jarak dua garis terang yang berdekatan adalah … 1 nm = 10-9 m. Pembahasan Diketahui d = 0,5 mm = 5 x 10-4 m L = 2 m λ = 650 nm = 650 x 10-9 m Ditanya p = …. Jawab p = λL / d p = 650 x 10-9 m x 2 m / 5 x 10-4 m p = 130 x 10-9 m x 2 / 10-4 p = 2,6 x 10-3 m 2. Pada suatu eksperimen interferensi celah ganda young, jika jarak antara dua celahnya 0,6 mm, jarak antara garis gelap ketiga ke terang pusat menghasilkan jarak 4 mm. Berapakah panjang gelombang tersebut jika jarak layar dengan celah 1,5 m …. Pembahasan Diketahui d = 0,6 mm = 6 x 10-4 m p = 4 mm = 4 x 10-3 m m = 3 L = 1,5 m Ditanya Panjang gelombang λ … Jawab d p / L = m – ½ λ 6 x 10-4 m x 4 x 10-3 m / 1,5 m = 3 – ½ λ 34 x 10-7 / 1,5 = 3 – ½ λ 16 x 10-7 m = 5/2 λ λ = 16 x 10-7 x 2 / 5 m λ = 6,4 x 10-7 m Nah, kamu masih ingat kan dengan kasus warna pelangi pada gelembung sabun di awal tadi? Hal tersebut, terjadi karena adanya interferensi cahaya, yaitu pada lapisan yang tipis. Cahaya yang dipantulkan dari dalam gelembung harus bergerak lebih jauh daripada cahaya yang dipantulkan dari luar atau permukaan gelembung. Nah, di kondisi seperti ini, mereka saling mengganggu dan memperkuat cahaya putih, sehingga terbentuk deh warna-warna indah seperti pelangi yang berputar-putar. Sebenarnya, munculnya warna pelangi ini juga terjadi karena adanya difraksi yang menyebabkan cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik itu masuk ke medium yang berbeda panjang gelombangnya dan mengalami indeks refraksi atau pembiasan yang berbeda-beda juga. Alhasil, sudut pembelokannya juga berbeda sehingga muncul deh warna pelangi. Tapi, disisi lain warna-warna ini menampilkan pola terang dan gelap karena adanya beda panjang lintasan dari berkas gelombang cahaya. Kita bisa lihat dari gambar di atas sinar jatuh di selaput tipis dengan tebal d, di lapisan atas cahaya dipantulkan dan sebagian dibiaskan, kemudian dipantulkan lagi oleh lapisan bawah. Sinar di lintasan atas dan bawah saling berinterferensi tergantung selisih jarak lintasan. Kita juga bisa mengenal lebih dalam fakta menarik tentang interferensi di lapisan tipis ini. Jadi, gelombang yang merambat dari indeks bias n n1 ke n2 mengalami perubahan fase 180ᵒ saat n2 > n1 dan tidak ada perubahan fase jika n2 < n1. Karena perubahan fase, interferensi konstruktif terjadi jika kedua sinar S1 dan S2 menghasilkan beda lintasan 2nd cos r yang sama dengan kelipatan bulat dari setengah panjang gelombang λ. Sementara itu, interferensi bersifat destruktif terjadi jika hasil lintasan kedua sinar sama dengan kelipatan bulat dari panjang gelombang λ. Contoh soal 1. Lapisan tipis gelembung sabun memiliki indeks bias 4/3 disinari cahaya dengan arah tegak lurus pada lapisannya. Jika panjang gelombang 6000 Å, tebal minimum lapisan gelembung sabun itu agar terjadi interferensi konstruktif pertama agar m = 0 adalah …. Pembahasan Diketahui n = 4/3 λ = 6000 Å Ditanya d = … Jawab 2nd cos r = m + ½ λ 2nd cos 0o = 0 + ½ λ 2 x 4/3 x d x 1 = ½ λ 8/3 d = ½ x 6000 d = 9000/8 d = 1125 Å 2. Sinar monokromatik dengan tebal 2,5 x 10-4 mm , arah sinar vertikal di selaput minyak dengan indeks biasnya 1,2. panjang gelombang dalam Å di lapisan minyak agar terjadi pelemahan sinar pertama agar m = 0 adalah…. Pembahasan Diketahui d = 2,5 x 10-4 mm = 2,5 x 10-7 n = 1,2 r = 0 Ditanya λ = …. Jawab λ = 2 n d cos r / m λ = 2 x 1,2 2,5 x 10-7 /1 λ = 6 x 10-7 m atau 6000 Å Oke, gimana nih, sudah lebih paham kan tentang interferensi cahaya? Interferensi yang tadi kita bahas ada dua ya, yaitu interferensi celah ganda atau kita kenal sebagai interferensi celah ganda Young dan interferensi pada lapisan tipis. Nah, seperti yang sudah kamu tahu juga, fenomena terciptanya warna seperti warna pelangi di dalam gelembung sabun merupakan akibat dari peristiwa inteferensi cahaya pada lapisan tipisnya, yang kita ketahui juga ternyata ada peristiwa refraksi di sana. Menarik ya belajar Fisika, bisa kita lihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari juga! — Kak Efira adalah Master Teacher Saintek di Ruangguru. Kesukaannya adalah mendengarkan musik dan mereview blog. Nah, kamu bisa loh belajar materi-materi saintek dengan lebih seru kayak gini di ruangbelajar! Kenapa bisa seru? Soalnya, materinya langsung diajar oleh Master Teacher yang berpengalaman, asik, dan mudah dimengerti. Eits, nggak hanya itu aja, ada juga latihan soal yang lengkap serta video pembahasannya yang bisa kamu download, lho. Tunggu apa lagi, buruan langganan sekarang juga, ya! Referensi Konsep Difraksi dan Interferensi Cahaya’, Kemendikbud, daring. Tautan diakses 17 September 2020 Interference’, Abramowitz, Davidson, daring. Tautan diakses 24 September 2020 Interference Phenomena in Soap Bubbles’, Parry-Hill, Davidson, daring. Tautan diakses 24 September 2020 Interference of Light Waves’, daring. Tautan diakses 24 September 2020 Sumber Foto Pustekkom Kemendikbud 2016, Tautan diakses 24 September 2020 Pustekkom Kemendikbud 2016, Tautan diakses 24 September 2020 Photo By Tautan diakses 24 September 2020 Thomas Young. Mezzotint by G. R. Ward, 1855, after Sir T. Lawrence. Credit Wellcome Collection. Attribution International CC BY Elektromagnetik Kelas 11 SMAGelombang CahayaDifraksiCahaya dengan panjang gelombang 600 ~nm lewat melalui sebuah celah dengan lebar 2,5 x 10^-3 ~mm . Tentukan sudut difraksi pita gelap ketiga theta_3 !DifraksiGelombang CahayaGelombang ElektromagnetikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0114Seberkas sinar monokromatik dengan panjang gelombang 5 x...0307Sebuah kisi yang memiliki garis tiap cm digunakan...0151Sebuah kisi yang memiliki garis tiap cm digunakan u...0228Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang videoHalo friends cahaya dengan panjang gelombang 600 nm lewat melewati sebuah celah dengan lebar 2,5 kali 10 pangkat min 3 mm. Tentukan sudut difraksi pita gelap ketiga peta Mari kita tulis yang diketahuinya panjang gelombang cahaya yang digunakan 600 nm 1 nm = 10 pangkat min 9 m. Jika kita ubah ke meter maka akan menjadi 6 kali 10 pangkat min 75 Celah yang digunakan 2,5 kali 10 pangkat min 3 mm kita ubah ke m menjadi 2 koma 5 kali 10 pangkat min 6 m yang ditanyakan adalah sudut difraksi gelap ketiga disini kita bisa menggunakan rumus difraksi celah itu Dek Sin Teta m = m * langkah d adalah lebar celah cetak Yan adalah sudut difraksi untuk pola tertentu atau pola merupakan order untuk pola gelapnya yang dimulai dari 0 1 2 3 dan seterusnya berupa bilangan bulat orde nol menunjukkan terang pusat dan lamda adalah panjang gelombang cahaya yang digunakanDi sini kalian ditanyakan adalah gelap ketiga maka nilai dari n = 3 b. Maka nilai 6 Sin Teta 3 = 3 * 6 * 10 ^ 3 = 72 dengan menekan arcus Sin maka nilai dari Tan 3 = 46,054 derajat begitu saja sampai jumpa besok selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul

cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm